Wednesday, April 7, 2010

Drama Bahasa Malaysia , Bahasa Melayu

 








Bahasa Melayu Drama class student's extra activities.










Bahasa Melayu Drama Class, Sang Kancil Menipu Sang Buaya



By Haley & Robyn


Sang Kancil menipu Sang Buaya









  






Sang Kancil menipu Sang Buaya










                   Buaya sedang mandi, bermain dengan rama-rama, semua buaya yang lain sedang tidur. Tiba-tiba Sang Buaya yang sedang bermain itu terkejut apabila  sekeping kulit buah durian terjatuh dan mengenakan pada ekor Sang Buaya. Sang Buaya sangat marah dan menyuruh sesiapa yang membuangnya untuk membuang ke dalam tong sampah.
               
                  Sang Kancil melalui kawasan yang mempunyai banyak buaya itu dan terlihat banyak banyak buah-buahan diseberang sungai itu. Sang Kancil ingin menyeberangi sungai itu untuk mendapatkan buah-buahan itu.

Sebaik sahaja Sang Kancil menyentuh muka air sungai itu, tiba-tiba Sang Ikan menegur Sang Kancil.


Sang Ikan: Awas Kancil!

Sang Kancil: Oh Ikan…

Sang Ikan: Jaga-jaga Kancil, air yang tenang jangan disangka tiada buaya.

Sang Kancil: Saya tidak takut.

Sang Ikan: Ye… Tapi, Sungai ini dalam Kancil, tentu kamu akan hanyut.Saya ingatkan saja. Jumpa lagi.

Sang Kancil: Terima kasih Sang Ikan. Baik betul Sang Ikan, Kalau tidak, tentu saya susah.  
                       (Berfikir sejenak) 



Bagaimana menyeberang sungai?






Ha! Saya ada satu akal!


Sang Buaya.. Oh.. Sang Buaya…

Sang Kancil: Sang Buaya!!!

Sang Buaya: Kau Kancil, nasib baik aku tak meninggal!  Hilang semangat aku. Berani kau Kancil? Tak tahukah buaya suka makan 



daging kancil?





Sang Kancil: Ya Sang Buaya, tapi saya ada pesanan penting dari orang kaya.

Sang Buaya:Pesanan penting??

Sang Kancil: Ya Sang Buaya. Orang kaya minta saya mengira bilangan  binatang-binatang   di didalam hutan ini supaya ia adakan makan.

Sang Buaya: Makan! (Menjerit)

(Semua buaya terdengar: Makan!!! Buaya-buaya yang lain terburu-buru berlari kepada Sang Buaya)

Sang Buaya: Ayuh Kancil, kita mula mengira sekarang..(Buaya-buaya yang berlari itu melanggar Sang Buaya ) lalu....Aduh! Sakitnya, tak ada disiplin punya buaya.

Sang Kancil: he..he..he..

Sang Buaya: Buaya-buaya sekalian. .Berkumpul!
(Semua buaya pun berkumpul)

Sang Kancil: Er, Sang Buaya, lebih senang dikira kalau berkumpul didalam sungai, mungkin ada yang tertinggal.

Sang Buaya: Ya juga. Buaya sekalian! Berkumpulan didalam sungai.
(Semua buaya pun berkumpul di dalam sungai)

Buaya-buaya sekalian, Kancil akan mula mengira kamu semua.

(Sang Kancil mula melompat ke atas perut-perut buaya)

Sang Kancil: Satu , dua, tiga lekuk..

(Buaya keempat cuba menerkam kaki Sang Kancil) 

Buaya keempat: Ehem… Gurau saja.

Sang Kancil: Jantan, betina aku ketuk

Sang Buaya: Semuanya berapa Sang Kancil?

Sang Kancil: Semuanya Sembilan ekor buaya yang bodoh.

Semua Buaya: Ha!!!

Sang Kancil: Sebenarnya, saya Cuma hendak menyeberangi sungai ini. He..he..he…

Sang Buaya: Jadi, tak ada makan??

Salah seekor buaya: Kita kena tipu. Ini semua kau punya pasal!
(Semua buaya mula mengejar Sang Buaya untuk dikerjakan)
(Sang Buaya sempat menyelamatkan diri)

Sang Buaya: Alamak! Nasib baik terlepas. Jaga engkau Kancil, aku akan dapatkan engkau.

Setibanya Kancil , Habis dimakan monyet.

Sepandai-pandai Kancil melompat, kata pepatah:
Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh ke tanah juga.
        

No comments:

Post a Comment